Bahasa dan Komunikasi
Bahasa dan Komunikasi
1. Pengertian
Bahasa
Pengertian Bahasa
menurut Para Ahli
· Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3) Bahasa
pada hakikatnya adalah ucapan
pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai
alatnya.
· Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Kesimpulan Pengertian Bahasa menurut ahli
Berdasarkan beberapa pengertian
bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa adalah
sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk
mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Dalam arti dari pengertian bahasa tersebut, hal
ini menonjolkan beberapa segi sebagai berikut:
· Bahasa adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk
kepada kaidah-kaidah tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata
lain bahasa itu tidak bebas tetapi terikat kepada kaidah-kaidah tertentu.
· Sistem bahasa itu sukarela (arbitary). Sistem berlaku
secara umum, dan bahasa merupakan peraturan yang mendasar. Sebagai contoh: ada
beberapa bahasa yang memulai kalimat dengan kata benda seperti Bahasa Inggris,
dan ada bahasa yang mengawali kalimatnya dengan kata kerja. Dan seseorang tidak
dapat menolak aturan-aturan tersebut baik yang pertama maupun yang kedua. Jadi
tidak tunduk kepada satu dialek tertentu.
· Bahasa itu pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia
sudah menggunakan bahasa lisan sebelum bahasa lisan seperti halnya anak belajar
berbicara sebelum belajar menulis. Di dunia banyak orang yang bisa berbahasa
lisan, tetapi tidak dapat menuliskannya. Jadi bahasa itu pada dasarnya adalah
bahasa lisan (berbicara), adapun menulis adalah bentuk bahasa kedua. Dengan
kata lain bahasa itu adalah ucapan dan tulisan itu merupakan lambang bahasa.
· Fungsi bahasa adalah mengekspresikan pikiran dan
perasaan. Jadi tidak hanya mengekspresikan pikiran saja. Peranan bahasa
terlihat jelas dalam mengekpresikan estetika, rasa sedih senang dalam interaksi
sosial. Dalam hal ini mereka mengekspresikan perasaan dan bukan pikiran. Karena
itu bahasa itu mempunyai peranan sosial, emosional disamping berperan untuk
mengemukakan ide.
2.
Bahasa
dalam Kerangka Kebudayaan
Bahasa
digunakan oleh manusia yang menjadi anggota masyarakat tertentu, yang
masing-masing memiliki
kebudayaan yang khas. Variable-variabel sosial seperti kelas dan status sosial
orang yang berbicara juga mempengaruhi caranya menggunakan bahasa. Bahasa
digunakan oleh manusia yang menjadi anggota masyarakat tertentu, yang
masing-masing memiliki kebudayaan yang khas. Variable-variabel sosial seperti
kelas dan status sosial orang yang berbicara juga mempengaruhi caranya
menggunakan bahasa.
Cara
seseorang menggunakan bahasa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan orang
tersebut. Orang Jawa dalam berbicara berbeda dengan Orang Batak. Orang
Indonesia dalam berbicara berbeda dengan Orang Arab. Bahasa dapat digunakan
sebagai identitas, kepribadian, atau karakter yang berbeda dari satu kebudayaan
dengan kebudayaan yang lain.
Sebuah
bahasa mempengaruhi sebuah kebudayaan. Bahasa adalah identitas sebuah
kebudayaan. Jika bahasa itu hilang atau tidak digunakan lagi oleh suatu
penduduk di suatu daerah maka budayanya dianggap hilang juga.
3. Komunikasi
Verbal dan Non-verbal
a) Komunikasi Verbal
Definisi komunikasi verbal adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan
maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu
disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari
komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun
perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-simbol yang
menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan
yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang
lain. Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima
informasi dengan menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi
melalui telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara
tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima
informasi (komunikan), misal komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan
media seperti surat-menyurat.
Adapaun beberapa contoh
dari komunikasi verbal misalnya seperti surat-menyurat, bercakap-cakap di
menelepon, presentasi tugas di depan kelas kepada teman, membaca koran,
majalah, menonton TV, mendengarkan siaran radio dan lain sebagainya
b) Komunikasi Non-verbal
Komunikasi non-verbal adalah kebalikan dari komunikasi
verbal yaitu suatu proses dari
komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau
pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan
bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti
misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.
Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian
pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata,
akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non
verbal lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal, di dalam
berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut digunakan. Sebab
komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal
terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karena
komunikasi ini spontan.
Berikut ini contoh komunikasi non verbal:
- Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman, sentuhan, mengangguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya.
- Dengan ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya.
- Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang digunakan menunjukan identitas pemakainya.
4.
Enam
jenis komunikasi non-verbal menurut Duncan
1)
Kinesik
atau gerakan tubuh
Pesan kinesik merupakan pesan yang
menggunakan gerakan tubuh yang berarti. Pesan
ini terdiri dari tiga komponen utama
yaitu:
a. Pesan Fasial
Pesan ini menggunakan air muka untuk
menyampaikan makna tertentu. Seperti rasa
sedih, bahagia, terkejut dll.
b. Pesan Gestura
Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti
mata dan tangan untuk
mengkomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway,
pesan ini berfungsi untuk mengungkapkan:
·
Mendorong/membatasi.
·
Menyesuaikan/mempertentangkan.
·
Responsif/tak responsif.
·
Perasaan positif/negatif.
·
Memperhatikan/tidak memperhatikan.
·
Melancarkan/tidak reseptif.
·
Menyetujui/menolak.
Pesan gestural yang mempertentangkan
terjadi bila pesan gestural memberikan arti lain dari pesan verbal atau pesan
lainnya. Pesan gestural tak responsif menunjukkan gestur yang tidak ada
kaitannya dengan pesan yang diresponnya, pesan gestural tak responsif
mengabaikan permintaan untuk bertindak. Pesan gestural negatif mengungkapkan
sikap dingin, merendahkan, atau menolak.
c. Pesan Postural
Berkaitan dengan keseluruhan anggota badan.
·
Immediacy
Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan
terhadap individu yang lain. Postur yang condong kearah lawan bicara
menunjukkan kesukaan atau penilaian positif.
·
Power
Mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator.
·
Responsiveness
Individu mengkomunikasikannya bila ia bereaksi secara emosional
pada lingkungan, baik positif maupun negatif.
2) Pesan paralinguistik atau Suara
Merupakan pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan
verbal.
Satu pesan
verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan
cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain: nada, kualitas suara,
volume, kecepatan, dan ritme. Secara keseluruhan, pesan paralinguistik
merupakan alat yang paling cermat unuk menyampaikan perasaan kita kepada orang
lain.
3) Pesan proksemik atau Penggunaan Ruang
Personal
Pesan proksemik
disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan
mengatur jarak kita mengungkapkan
keakraban kita dengan orang lain. Antropolog Edwad T. Hall menyebutkan empat
macam jarak yang dipergunakan oleh orang Amerika ketika berhubungan dengan
orang lain. Kita ingin menegaskan orang
Amerika, karena pengaturan jarak ini bergantung pada kebudayaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Di Indonesia, tampaknya belum ada penelitian
tentang perbedaan pengaturan jarak. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan
mengatur ruangan objek dan rancangan interior. Pesan proksemik dapat
mengungkapkan status sosial-ekonomi, keterbukaan, dan keakraban. Berikut tabel
klasifikasi jarak dari Edward T. Hall.
Proksemik atau
pengaturan jarak
JARAK
|
CONTOH – CONTOH
|
|
Akrab
|
||
Fase dekat
|
Pecinta yang berpelukan; berbisik
lembut (itupun jika ada yang diucapkan)
|
|
Fase jauh
|
Ibu-anak yang melihat buku bersama;
sahabat dekat yang membicarakan rahasia; bisikan yang terdengar.
|
|
Personal
|
||
Fase dekat
|
Suami-istri yang merencanakan pesta;
orang tua-anak ketika mengobrol; suara lembut ketika di rumah; suara penuh di
luar rumah
|
|
Fase jauh
|
Pembicaraan tentang hal-hal yang
melibatkan kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi
|
|
Sosial
|
||
Fase dekat
|
Diskusi bisnis yang imperrsonal;
obrolan dengan teman sekerja; percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu
|
|
Fase jauh
|
Diskusi bisnis yang lebih formal;
jarak yang kita atur kalau kita ingin sendirian. Misalnya membaca; ketika
berbicara pada jarak ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.
|
|
Publik
|
||
Fase dekat
|
Suara keras dengan volume tidak penuh;
orang yang berbicara di depan kelompok kecil
|
|
Fase jauh
|
pidato; komunikasi interpersonal
barangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publik dengan tokoh (misal:
politisi dan bintang film)
|
4) Olfaksi atau
Penciuman
Bau-bauan,
terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan
orang,
juga untuk menyampaikan pesan,
menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional,
pencitraan, dan menarik lawan jenis.
5) Sensitivitas
Kulit
Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal, nonvisual
dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan
membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Bau-
bauan telah digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sadar dan tidak sadar.
6) Faktor
Artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image,
pakaian, kosmetik, dll.
Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan
identitas kita, yang berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku
kita dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita. Selain itu pakaian
juga berguna untuk mengungkapkan perasaan (misal pakaian hitam berarti duka
cita) dan formalitas (misal sandal untuk situasi informal dan batik untuk
situasi formal).
Komentar
Posting Komentar